Senin, 26 Mei 2014

Sherlock Holmes dan Tahi Lalat di Telapak Kakiku

“Ibu, kok aku punya tahi lalat di telapak kaki? Itu artinya apa?” tanyaku dengan polosnya sewaktu aku masih kecil.
“Oh, itu artinya suatu saat kamu akan pergi ke luar negeri.” Jawab ibuku.

Aku tak tahu apakah yang dikatakan ibuku memang benar adanya atau hanya jawaban karangan ibuku untuk memuaskan rasa ingin tahuku saja, tapi aku selalu percaya dengan perkataan ibuku itu “Suatu saat aku akan ke luar negeri.” Kata-kata itu menjadi keyakinanku sampai saat ini.

“Tapi luar negeri itu kan luas sekali. Kira-kira negara mana ya yang akan aku singgahi terlebih dahulu?” pikirku. Saat itu aku belum memutuskan negara mana yang akan aku jelajahi nanti.

Sewaktu komik Detective Conan mulai terbit di Indonesia, aku masih kelas 4 SD. I’m in love at first read with that comic. Shinichi Kudo/Conan Edogawa, yang menjadi tokoh sentral di komik tersebut sangat menggilai Sherlock Holmes. Aku penasaran. Siapa itu Sherlock Holmes? Dimanakah ia tinggal? Sehebat apakah ia, hingga digilai oleh Shinichi Kudo? Karena rasa penasaran itu, aku mulai mencari tahu tentang Sherlock Holmes. Waktu itu, aku masih belum tahu tentang internet, apalagi Google, jadi aku kesulitan untuk mencari tahu tentangnya. Aku bertanya pada ibuku, kata ibuku “Sherlock Holmes itu tokoh detektif dari buku karangan Sir Arthur Conan Doyle.”
“Dia tinggal di mana, bu?” tanyaku.
“Ia berasal dari London, Inggris.”
“Wow, keren. Aku mau ke London, bu. Ke tempat Sherlock Holmes.”
“Ya, suatu saat kau akan pergi ke sana, nak.” ucap Ibuku.

Karena rasa penasaranku, aku mulai mencari-cari buku karangan Sir Arthur Conan Doyle yang terkenal itu. Namun mencari buku Sherlock Holmes di kala itu cukup sulit. Belum ada taman bacaan di sekitar tempat tinggalku yang menyediakan buku itu.

Kira-kira, ketika aku SMP, akhirnya aku dapat membaca Sherlock Holmes. Buku Sherlock Holmes pertama yang aku baca berjudul “A Study in Scarlet”. Aku langsung jatuh cinta pada tokoh detektif fiktif itu, dia aneh namun sangat jenius menurutku. Diceritakan bahwa ia tinggal bersama Dr. Watson, seorang dokter militer yang menjadi sahabat sekaligus partnernya di 221b Baker Street. Wahhh, kira-kira alamat itu benar-benar ada gak yaa? Kalau ada, semoga suatu saat aku bisa ke sana. Dan setelah aku mencari informasi tentang Baker Street 221b, ternyata di London, Inggris, alamat itu benar-benar ada. Itu adalah alamat Sherlock Holmes Museum. Wohhhh, keren! Aku ingin ke sana! Aku harus ke sana!

Kenapa aku harus ke Inggris?

Sejak membaca Sherlock Holmes untuk pertama kalinya, aku resmi menjadi Sherlockian, sebutan bagi pecinta Sherlock Holmes. Sebagai Sherlockian, rasanya kurang afdol jika aku tidak mengunjungi Sherlock Holmes Museum di 221b Baker Street yaa. Jadi sejak saat itu aku bermimpi suatu saat aku akan ke sana. Menelusuri jejak sang detektif fiksi legendaris itu di tempatnya berasal, London, Inggris.

“Suatu saat kamu akan ke luar negeri, nak.”


Semoga kata-kata ibuku menjadi kenyataan. Semoga.


xoxo
@sekaringtyas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar